Ikatan Anak Dumai - IAD
Serba-Serbi
Beasiswa Mahasiswa Dumai Diperjuangkan
Beasiswa Mahasiswa Dumai Diperjuangkan
Berita Terkini, Minggu, 01 Mei 2011 - 23:12:50 WIB
Dumai - Sebuah organisasi yang menamakan diri Ikatan Anak Dumai (IAD) berpusat di Jakarta, siap memperjuangkan beasiswa bagi para mahasiswa asal Kota Dumai, Riau yang berkuliah di ibukota Jakarta.
Ketua Umum IAD, Elwin Manthoni di sela-sela kegiatan sosialisasi di Dumai, Sabtu (30/4) lalu mengatakan, saat ini pihaknya telah merancang program kesejahteraan masyarakat dan daerah Kota Dumai. Salah satu visi dan misi IAD adalah memperjuangkan beasiswa bagi anak Dumai yang berkuliah di Jakarta dan sejumlah universitas lainnya di luar Dumai.
Elwin menguraikan, agar visi misi kesejahteraan rakyat khususnya anak-anak Dumai di perantauan berjalan optimal, saat ini pihaknya tengah merancang sistem interkoneksi. Dimana setiap daerah yang ada di Riau dan luar provinsi akan dibentuk masing-masing sub ranting atau perwakilan. "Semua perwakilan ini nantinya akan menampung aspirasi warga Dumai. Kita yang ada di Jakarta akan memperjuangkannya lebih dalam," tuturnya seperti dilansir antara.
Begitu juga dengan perjuangan daerah, menurut Elwin pihaknya berupaya semaksimal munkin untuk menjadi "motor" bagi Pemrintah Dumai. "Saya prihatin dengan kondisi Dumai saat ini. Banyak jalanan yang rusak dan infrastruktur yang minim. Hal ini juga menjadi prioritas perjuangan IAD," katanya.
Perjuangan untuk daerah Dumai sendiri, kata dia, salah satunya yakni IAD berusaha untuk menjadi fasilitator atau motor bagi pemerintah dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dumai yang ingin melobi Pemerintah Pusat guna penjemputan APBN yang saat ini kucurannya masih sangat minim.
"Untuk itu, kita menginginkan adanya kerjasama dengan sejumlah unsur masyarakat asal Dumai guna mewujudkan rasa kecintaan kita terhadap Dumai. Ibarat lidi, bila sebatang maka tak menyapu, namun bila beribu batang, secuil sampah pun tak tersisa," urainya.
Di lain pihak dan kesempatan, sejumlah kelompok dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Dumai meminta perubahan nama IAD. Makna ini sangat luas dan sangat rentan dengan berbagai upaya politisasi.
"Untuk itu kita meminta nama IAD diganti seperti Ikatan Anak Dumai Jakarta atau sebagainya. Hal ini penting agar kami yang berada di Dumai tidak merasa dilecehkan dan dirugikan," kata Ketua Forum Komunikasi Penegakkan Hukum (FKPH) Kota Dumai, Zulfadli.
Zul yang ditemui usai acara sosialisasi IAD di gedung pertemuan Hotel Grand Zuri Dumai menguraikan, pada intinya dia dan sejumlah Ormas beserta LSM di Kota Dumai setuju atas terbentuknya IAD mengingat visi dan misi yang baik dan sangat mulia.
Namun sebuah organiasi yang mengatas namakan daerah tapi pusat atau induknya justru berada di luar daerah, sangatlah riskan dengan upaya politisir. "Untuk menghindari sebaiknya organisasi Dumai yang berpusat di Jakarta ini merubah namanya, jangan lagi Ikatan Anak Dumai yang seakan-akan membawahi kami-kami yang ada di Dumai," tutupnya. better-iwan
http://www.harianberitaterkini.com/read-2289-beasiswa-mahasiswa-dumai-diperjuangkan.html
http://www.harianberitaterkini.com/read-2289-beasiswa-mahasiswa-dumai-diperjuangkan.html
IAD Perjuangkan Beasiswa Mahasiswa Dumai
IAD Perjuangkan Beasiswa Mahasiswa Dumai
Antar Riau, Dipostingkan tanggal 30 April 2011 21:00:00 oleh Fazar Muhardi
Dumai, 30/4 (ANTARA) - Sebuah organisasi yang menamakan diri Ikatan Anak Dumai (IAD) berpusat di Jakarta, siap memperjuangkan beasiswa bagi para mahasiswa asal Kota Dumai, Provinsi Riau yang berkuliah di ibu kota negara.
Ketua Umum IAD Elwin Manthoni disela-sela kegiatan sosialisasi di Dumai, Sabtu mengatakan, saat ini pihaknya telah merancang program kesejahteraan masyarakat dan daerah Kota Dumai.
Salah satu visi dan misi IAD memperjuangkan beasiswa bagi anak Dumai yang berkuliah di Jakarta dan sejumlah universitas lainnya di luar Dumai.
Elwin menguraikan, agar visi misi kesejahteraan rakyat khususnya anak-anak Dumai di perantauan berjalan optimal, saat ini pihaknya tengah merancang sistem interkoneksi, dimana setiap daerah yang ada di Provinsi Riau dan luar provinsi akan dibentuk masing-masing sub ranting atau perwakilan.
"Semua perwakilan ini nantinya akan menampung aspirasi warga Dumai. Dimana kita yang berada di Jakarta akan memperjuangkannya lebih dalam," tuturnya.
Begitu juga dengan perjuangan daerah, menurut Elwin pihaknya berupaya semaksimal munkin untuk menjadi "motor" bagi Pemrintah Dumai.
"Saya prihatin dengan kondisi Dumai saat ini. Banyak jalanan yang rusak dan infrastruktur yang minim. Hal ini juga menjadi prioritas perjuangan IAD," katanya.
Perjuangan untuk daerah Dumai sendiri, kata dia, salah satunya yakni IAD berusaha untuk menjadi fasilitator atau motor bagi pemerintah dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dumai yang ingin melobi Pemerintah Pusat guna penjemputan APBN yang saat ini kucurannya masih sangat minim.
"Untuk itu, kita menginginkan adanya kerjasama dengan sejumlah unsur masyarakat asal Dumai guna mewujudkan rasa kecintaan kita terhadap Dumai. Ibarat lidi, bila sebatang maka tak menyapu, namun bila beribu batang, secuil sampah pun tak tersisa," urainya.
Sementara dilain pihak dan kesempatan, sejumlah kelompok dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Dumai meminta berubahan nama IAD.
IAD adalah Ikatan Anak Dumai. Makna ini sangat luas dan sangat rentan dengan berbagai upaya politisasi.
"Untuk itu kita meminta nama IAD diganti seperti Ikatan Anak Dumai Jakarta atau sebagainya. Hal ini penting agar kami yang berada di Dumai tidak merasa dilecehkan dan dirugikan," kata Ketua Forum Komunikasi Penegakkan Hukum (FKPH) Kota Dumai, Zulfadli.
Zul yang ditemui usai acara sosialisasi IAD di gedung pertemuan Hotel Grand Zuri Dumai menguraikan, pada intinya dia dan sejumlah Ormas beserta LSM di Kota Dumai setuju atas terbentuknya IAD mengingat visi dan misi yang baik dan sangat mulia.
Namun sebuah organiasi yang mengatas namakan daerah tapi pusat atau induknya justru berada di luar daerah, sangatlah riskan dengan upaya politisir.
"Untuk menghindari sebaiknya organisasi Dumai yang berpusat di Jakarta ini merubah namanya, jangan lagi Ikatan Anak Dumai yang seakan-akan membawahi kami-kami yang ada di Dumai," katanya.
Ketua Umum IAD Elwin Manthoni disela-sela kegiatan sosialisasi di Dumai, Sabtu mengatakan, saat ini pihaknya telah merancang program kesejahteraan masyarakat dan daerah Kota Dumai.
Salah satu visi dan misi IAD memperjuangkan beasiswa bagi anak Dumai yang berkuliah di Jakarta dan sejumlah universitas lainnya di luar Dumai.
Elwin menguraikan, agar visi misi kesejahteraan rakyat khususnya anak-anak Dumai di perantauan berjalan optimal, saat ini pihaknya tengah merancang sistem interkoneksi, dimana setiap daerah yang ada di Provinsi Riau dan luar provinsi akan dibentuk masing-masing sub ranting atau perwakilan.
"Semua perwakilan ini nantinya akan menampung aspirasi warga Dumai. Dimana kita yang berada di Jakarta akan memperjuangkannya lebih dalam," tuturnya.
Begitu juga dengan perjuangan daerah, menurut Elwin pihaknya berupaya semaksimal munkin untuk menjadi "motor" bagi Pemrintah Dumai.
"Saya prihatin dengan kondisi Dumai saat ini. Banyak jalanan yang rusak dan infrastruktur yang minim. Hal ini juga menjadi prioritas perjuangan IAD," katanya.
Perjuangan untuk daerah Dumai sendiri, kata dia, salah satunya yakni IAD berusaha untuk menjadi fasilitator atau motor bagi pemerintah dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dumai yang ingin melobi Pemerintah Pusat guna penjemputan APBN yang saat ini kucurannya masih sangat minim.
"Untuk itu, kita menginginkan adanya kerjasama dengan sejumlah unsur masyarakat asal Dumai guna mewujudkan rasa kecintaan kita terhadap Dumai. Ibarat lidi, bila sebatang maka tak menyapu, namun bila beribu batang, secuil sampah pun tak tersisa," urainya.
Sementara dilain pihak dan kesempatan, sejumlah kelompok dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Dumai meminta berubahan nama IAD.
IAD adalah Ikatan Anak Dumai. Makna ini sangat luas dan sangat rentan dengan berbagai upaya politisasi.
"Untuk itu kita meminta nama IAD diganti seperti Ikatan Anak Dumai Jakarta atau sebagainya. Hal ini penting agar kami yang berada di Dumai tidak merasa dilecehkan dan dirugikan," kata Ketua Forum Komunikasi Penegakkan Hukum (FKPH) Kota Dumai, Zulfadli.
Zul yang ditemui usai acara sosialisasi IAD di gedung pertemuan Hotel Grand Zuri Dumai menguraikan, pada intinya dia dan sejumlah Ormas beserta LSM di Kota Dumai setuju atas terbentuknya IAD mengingat visi dan misi yang baik dan sangat mulia.
Namun sebuah organiasi yang mengatas namakan daerah tapi pusat atau induknya justru berada di luar daerah, sangatlah riskan dengan upaya politisir.
"Untuk menghindari sebaiknya organisasi Dumai yang berpusat di Jakarta ini merubah namanya, jangan lagi Ikatan Anak Dumai yang seakan-akan membawahi kami-kami yang ada di Dumai," katanya.
LSM: Apa Perlu Perencanaan Ulang?
Keprihatinan Pembangunan Proyek Air Bersih Dumai
LSM: Apa Perlu Perencanaan Ulang?
Tribun Pekanbaru - Jumat, 4 Februari 2011 20:45 WIB
DUMAI, TRIBUN - Persoalan pembangunan air bersih Kota Dumai yang tak kunjung selesai menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Apalagi perkembangan pembangunannya saat ini belum terlihat arahnya apalagi dirasakan warga.
Keperihatinan tersebut muncul tak hanya dari anggota masyarakat yang ada di Dumai saja, tapi juga datang dari warga Dumai yang ada di Pekanbaru. Seperti yang disampaikan oleh Pembina Ikatan Anak Dumai, Syahril Abu Bakar, Jumat (4/2). Ia menilai keperihatinan tersebut muncul juga di dalamnya menyangkut kinerja perusahaan yang menangani persoalan tersebut.
"Kemarin kita melihat Pemko Dumai akan melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Sampai sejauh ini proses pembangunan.tersebut tampaknya belum menunjukan peningkatan," katanya.
Sebelumnya Pemko Dumai akan melakukan peninjauan terhadap pekerjaan PT Nindia Karya yang membangunan inprastruktur pengolahan air. Terutama terhadap kesiapan bangunan yang sudah dilakukan. Sebab Pemko tak mau menanggung resiko atas kesalahan yang dilakukan perusahaan seperti kejadiaan ledakan pipa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Menilai kondisi itu atas kinerja yang sudah dilakukan terhadap kebutuhan masyarakat yang sudah bertahun-tahun, ia menyarankan sebaiknya penilaian yang dilakukan Pemko Dumai terkait perusahaan yang melakukan pengerjaan tersebut dievaluasi sejauh mana yang telah diselesaikan.
Armen, Ketua LSM Social Civil Society (SCS) di Dumai yang juga, salah satu pemerhati lingkungan Dumai menyebutkan kesimpulan Pemko untuk melanjutkan pelaksanan proyek air minum ini 2011 dengan nilai anggaran Rp 217 miliar membohongi masyarakat Dumai.
Pasalnya, Pemko belum melaksanakan evaluasi kinerja dan audit anggaran seperti yang dijanjikannya.
Namun proyek terus dilanjutkan. Harusnya Pemko melakukan peninjauan ulang perencanaan awal yang tidak diketahui prosedur dan tahapannya termasuk penggunaan sumber bahan baku air sungai Dumai. "Pemko harusnya cermat dalam memandang kelanjutan proyek air minum ini. Tentu melihat dulu perencanaan awalnya atau perlu dilakukan perencanaan ulang. Termasuk kelayakan pemanfaatan sumber air baku dari Sungai Dumai," katanya.
Menurutnya perencanaan untuk melanjutkan proyek tersebut dinilainya belum matang. Sehingga dikhawatirkan perjalanan mengucurnya air minum ini ke rumah warga akan menemui kendala di pertengahan jalan nantinya. (ibl)
Keperihatinan tersebut muncul tak hanya dari anggota masyarakat yang ada di Dumai saja, tapi juga datang dari warga Dumai yang ada di Pekanbaru. Seperti yang disampaikan oleh Pembina Ikatan Anak Dumai, Syahril Abu Bakar, Jumat (4/2). Ia menilai keperihatinan tersebut muncul juga di dalamnya menyangkut kinerja perusahaan yang menangani persoalan tersebut.
"Kemarin kita melihat Pemko Dumai akan melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Sampai sejauh ini proses pembangunan.tersebut tampaknya belum menunjukan peningkatan," katanya.
Sebelumnya Pemko Dumai akan melakukan peninjauan terhadap pekerjaan PT Nindia Karya yang membangunan inprastruktur pengolahan air. Terutama terhadap kesiapan bangunan yang sudah dilakukan. Sebab Pemko tak mau menanggung resiko atas kesalahan yang dilakukan perusahaan seperti kejadiaan ledakan pipa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Menilai kondisi itu atas kinerja yang sudah dilakukan terhadap kebutuhan masyarakat yang sudah bertahun-tahun, ia menyarankan sebaiknya penilaian yang dilakukan Pemko Dumai terkait perusahaan yang melakukan pengerjaan tersebut dievaluasi sejauh mana yang telah diselesaikan.
Armen, Ketua LSM Social Civil Society (SCS) di Dumai yang juga, salah satu pemerhati lingkungan Dumai menyebutkan kesimpulan Pemko untuk melanjutkan pelaksanan proyek air minum ini 2011 dengan nilai anggaran Rp 217 miliar membohongi masyarakat Dumai.
Pasalnya, Pemko belum melaksanakan evaluasi kinerja dan audit anggaran seperti yang dijanjikannya.
Namun proyek terus dilanjutkan. Harusnya Pemko melakukan peninjauan ulang perencanaan awal yang tidak diketahui prosedur dan tahapannya termasuk penggunaan sumber bahan baku air sungai Dumai. "Pemko harusnya cermat dalam memandang kelanjutan proyek air minum ini. Tentu melihat dulu perencanaan awalnya atau perlu dilakukan perencanaan ulang. Termasuk kelayakan pemanfaatan sumber air baku dari Sungai Dumai," katanya.
Menurutnya perencanaan untuk melanjutkan proyek tersebut dinilainya belum matang. Sehingga dikhawatirkan perjalanan mengucurnya air minum ini ke rumah warga akan menemui kendala di pertengahan jalan nantinya. (ibl)
Penulis : MohIqbal
Editor : zulharman
Sumber : Tribun Pekanbaru
IAD Jakarta Diminta Perjuangkan DBH
Riau Pos, Monday, 15 Nov 2010 | Posted by idris
IAD Jakarta Diminta Perjuangkan DBH
DUMAI (RP)- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai Zainal Efendi maminta kepada Ikatan Anak Dumai (IAD) yang berada di Jakarta agar membantu dan memperjuangkan nasib Kota Dumai.
Hal itu disampaikannya pada pengukuhan IAD di Grand Zuri Hotel, akhir pekan kemarin.
ԉ۪Saat ini olahan minyak dan gas (Migas) di Kota Dumai mampu menyumbangkan Rp15 triliun per tahun kepada pusat, Kota Dumai dapat apa dari dana besar yang seluruhnya naik ke pusat itu. Saya termasuk orang yang sangat perihatin dengan bagi hasil yang dilakukan oleh pemerintah. Mengapa Dumai yang sangat berisiko tinggi terhadap bahaya pengolahan Migas justru tidak mendapat perhatian,Չ۪ ujarnya.
Bukan hanya Migas, lanjutnya, pajak Crude Palm Oil (CPO) dari perusahaan di Kota Dumai saat ini mampu menyuplai Rp17 trilun per tahun. Namun daerah ini juga tidak dapat apa-apa.
ԉ۪Dari CPO kita saat ini, hanya dapat dana dari pembayaran truk-truk CPO yang kelebihan muatan, yang ditimbang di Terminal Barang. Cuma itu saja. Bahkan kerusakan jalan kita saat ini sudah mencapai 90 persen rusak berat,Չ۪ katanya.
Panjang jalan nasional di Kota Dumai, ujarnya, mencapai 68 kilometer. Itu pun 90 persen rusak. Serta 173 kilometer jalan provinsi, yang semuanya rusak dan berlubang, serta membahayakan pengendara.
ԉ۪Padahal kalau dikaji-kaji, di Kota Dumai ini apa yang tak ada. Perusahaan mulai dari perusahaan minyak bumi sampai minyak tumbuh-tumbuhan semuanya ada. Selain itu, Pelabuhan Dumai juga merupakan pelabuhan internasional yang tersibuk karena dekat dan jadi lalu-lintas dekat dengan Selat Melaka Malaysia. Namun semua tidak ada kontribusinya kepada daerah,Չ۪ katanya.
Sangat minimnya kontribusi perusahaan-perusahaan besar di Kota Dumai, ujarnya, membuat Kota Dumai seperti ibarat ayam mati di lumbung padi. ԉ۪Padi banyak, tapi entah kenapa ayam mati padahal banyak makanan padi,Չ۪ urainya.
IAD Dikukuhkan
Peduli dan bermaksud memberikan dukungan terhadap pembangunan Kota Dumai ke depan, sejumlah tokoh dan figur kelahiran Dumai sepakat menyatukan diri. Mereka membentuk wadah Ikatan Anak Dumai (IAD) untuk menghimpun potensi dari anak-anak Dumai yang sudah bertebaran di luar daerah.
ԉ۪Awalnya dari kunpul-kumpul alumni salah satu SMP di Kota Dumai. Kemudian berkembang menjadi pertemuan yang terorganisir. Dari beberapa kali pertemuan muncul ide untuk membentuk wadah,Չ۪ ujar Ketua Umum IAD Capt Elwin Manthovani MMar.
Elwin Manthovani didampingi Ketua I Ir Drs Baka Meinof menjelaskan, IAD dibentuk Agustus lalu di Jakarta. Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 600 orang itu, IAD resmi dibentuk. Sebagian besar anggota dan pengurus IAD berada di Jakarta dan daerah lainnya.
ԉ۪Anak Dumai yang sekarang berada di luar Dumai sudah banyak yang menduduki posisi penting dalam pemerintahan, baik dalam birokrat maupun posisi lain di negeri ini. Potensi ini, jika dihimpun maka menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangun Kota Dumai,Չ۪ ujar Elwin.
Disebutkannya, setelah dibentuk di Jakarta, di sejumlah daerah lainnya pun dibentuk IAD. Selain di Jakarta, dewasa ini sudah terbentuk IAD di Pekanbaru, Bengkalis, Batam, Padang, Medan, dan daerah lainnya.
Pengurus IAD periode 2010-2013 yang dikukuhkan Ketua DPRD, adalah Ketua Umum Capt Elwin Manthoni MMAR, Ketua I Ir Drs Baka Meinof, Ketua II Asnida Hutapea, Sekretaris Sahala P Simanjuntak, Floren Rahmi Anggreini, Erwin dan Rivai. Bendahara Denawati SE, Alfrianty ST, dan Dali Mulkana SE.(zar/rafr)
http://riaupos.co.id/news/2010/11/iad-jakarta-diminta-perjuangkan-dbh/
Pelantikan Pengurus Ikatan Anak Dumai 2010-2013
Pengurus IAD Dikukuhkan
IAD Siap Kumpulkan Potensi Untuk Membangun Dumai
Dumai Pos, 13 Nov.2010
Dumai Pos, 13 Nov.2010
DUMAI-Berawal dari kongko-kongko alumsi salah satu SMP di kota Dumai dan berkembang menjadi pertemuan yang terorganisir. Akhirnya munculah gagasan untuk membentu wadah demi mengumpulkan potensi yang ada, guna membantu pembangunan yang ada di kota Dumai.
Adalah Ikatan Anak Dumai (IAD) yang baru dikukuhkan oleh Ketua DPRD Kota Dumai, Zainal Effendi pada Sabtu (13/11) akhir pekan lalu. Menurut penuturan dari Ketua Umum IAD, Capt. Elwin Manthovani, M.Mar dan Ketua1 Ir. Drs. Baka Meinof, mengawali pertemuan resmi di Planet Hollywood Jakarta, pada 7 Agustus lalu, yang dihadiri 600 orang, lebih dari perkiraan awal 300 orang dan akhirnya dilahirkan kepengurusan IAD.
Menurut Elwin Manthovani, anak Dumai yang sekarang berada di luar Dumai sudah banyak yang menduduki posisi penting dalam Pemerintahan, baik dalam birokrat maupun posisi lain di negeri ini. “Dengan potensi ini, jika dihimpun maka menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangun Kota Dumai yang kita cintai ini.” ujarnya, dengan membawa puluhan anggota IAD dari Jakarta tersebut. Dikatakan Elwin, saat ini IAD sudah ada di Dumai, Pekanbaru, Bengkalis, Batam, Bintan Timur, Bintan Utara, Padang dan juga Medan serta Jakarta dan akan berkembang dikota-kota lainnya.
Baka Mainof menambahkan, dirinya dan kebanyakan rekan mereka sudah ada yang lebih 30 tahun belum ke Dumai, dan setelah melihat Dumai kemarin, ternyata mereka mengaku terperangah, dengan bangunan yang sudah banyak seperti pusat perbelanjaan modern, hotel berbintang dan sarana lainnya. “Dumai berkembang cukup pesat, dan kami juga sempat jalan-jalan menikmati makanan favorit kami sangat luar biasa.” Ujar Baka.
Ketua DPRD Kota Dumai Zainal Effendi, menyambut baik adanya IAD dimana sebelum dikukuhkan saja mereka sudah mampu membantu sejumlah panti asuhan yang ada di Dumai, pada Bulan September lalu, apatah lagi setelah adanya wadah resmi tentu akan lebih banyak lagi yang bisa dilakukan. “Potensi Dumai sangat luar biasa, namun semua itu masuk dalam penerimaan Pemerintah Pusat dan tidak ada yang dikembalikan ke Dumai, baik dari pajak impor-ekspor, dari CPO, migas yang jumlahnya puluhan trilyun tiap tahunnya tapi tidak ada yang didapat Dumai.” ujarnya. Dengan potensi IAD yang banyak menempati posisi penting, diberbagai lini tentu akan dapat mengumpulkan potensi Dumai yang sangat besar saat ini masih terserak-serak tersebut. Dengan kerjasama semua pihak saya yakin, potensi besar yang dimiliki Dumai bisa untuk membangun Kota Dumai.
Pengurus IAD periode tahun 2010-2013 yang dikukuhkan Ketua DPRD, diantaranya Ketua Umum Capt. Elwin Manthoni, M.Mar, Ketua I, Ir. Drs. Baka Meinof, ketua II, Asnida Hutapea, Sekretaris Sahala p, Simanjuntak, Floren Rahmi Anggreini, Erwin B Rivai, ST, Bendahara, Denawati, SE, Alfrianty, ST, Dali Mulkana, SE, Dewan Pelindung, Ketua DPRD Kota Dumai, Walikota Dumai, Sekretaris Daerah Kota Dumai. Dewan Pembina, dr. Brigjen. Pol. Iza Fadri, SH, Drs. Kombes. Amrin Remico, MM, Ir. Kol. Sabam Harahap, Wilson Samosir, Max A. Montol, Drs. Syahril Abubakar, Kombes. Bambang Wahyu Hidayatseksi. Hubungan masyarakat, Acep Suharjana (kordinator), Richardo Simatupang, Tuty Rosdiana Gultom, May. Samsul Bahari, M.Bus. Seksi Sosial, Elly E. Siregar, SH, SE, Bkp (kordinator), Dr. Budi Suprapti, Riana Kalesaran, Dwi Wahyuningsih, Augustino Kalesaran, S.Kom, Julian Norwis, Seksi Perlengkapan, Elfizar Asri, SE (kordinator), Anita Rosalinda, Faberius Siahaan, Hendry, Heri Andri. Seksi Penelitian & Pengembangan, Boy Arfi, MM (kordinator), Yopi Ridarwan, SE, MM, Ir. Herbert A. Hutapea, Agus Salim, SE. Kordinator Wilayah, Abdul Hadi Dumai, Abdul Muis –Pekanbaru, Fidrayadi,SE. –Bengkalis, Erwin Maphilindo –Padang, Tengku Zamir –Medan. Seksi Kebudayaan, Dra. Yenni Karlinda (kordinator), Ivandy Lana, Nita Kuswandari, SE, Ratih Wulandari Nurrasa, SE dan Vina Santika. (prn)
Bantuan Sosial Ikatan Anak Dumai - IAD
21 Sep.2010
Bantuan Sosial Ikatan Anak Dumai - IAD
Panti Asuhan Hidayatullah
Bukit Timah, Dumai Barat
Panti Asuhan Al-Ikhlas
Bukit Nanas, Bukit Kapur
Langganan:
Postingan (Atom)