DUMAI (RP)- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai Zainal Efendi maminta kepada Ikatan Anak Dumai (IAD) yang berada di Jakarta agar membantu dan memperjuangkan nasib Kota Dumai.
Hal itu disampaikannya pada pengukuhan IAD di Grand Zuri Hotel, akhir pekan kemarin.
‘’Saat ini olahan minyak dan gas (Migas) di Kota Dumai mampu menyumbangkan Rp15 triliun per tahun kepada pusat, Kota Dumai dapat apa dari dana besar yang seluruhnya naik ke pusat itu. Saya termasuk orang yang sangat perihatin dengan bagi hasil yang dilakukan oleh pemerintah. Mengapa Dumai yang sangat berisiko tinggi terhadap bahaya pengolahan Migas justru tidak mendapat perhatian,’’ ujarnya.
Bukan hanya Migas, lanjutnya, pajak Crude Palm Oil (CPO) dari perusahaan di Kota Dumai saat ini mampu menyuplai Rp17 trilun per tahun. Namun daerah ini juga tidak dapat apa-apa.
‘’Dari CPO kita saat ini, hanya dapat dana dari pembayaran truk-truk CPO yang kelebihan muatan, yang ditimbang di Terminal Barang. Cuma itu saja. Bahkan kerusakan jalan kita saat ini sudah mencapai 90 persen rusak berat,’’ katanya.
Panjang jalan nasional di Kota Dumai, ujarnya, mencapai 68 kilometer. Itu pun 90 persen rusak. Serta 173 kilometer jalan provinsi, yang semuanya rusak dan berlubang, serta membahayakan pengendara.
‘’Padahal kalau dikaji-kaji, di Kota Dumai ini apa yang tak ada. Perusahaan mulai dari perusahaan minyak bumi sampai minyak tumbuh-tumbuhan semuanya ada. Selain itu, Pelabuhan Dumai juga merupakan pelabuhan internasional yang tersibuk karena dekat dan jadi lalu-lintas dekat dengan Selat Melaka Malaysia. Namun semua tidak ada kontribusinya kepada daerah,’’ katanya.
Sangat minimnya kontribusi perusahaan-perusahaan besar di Kota Dumai, ujarnya, membuat Kota Dumai seperti ibarat ayam mati di lumbung padi. ‘’Padi banyak, tapi entah kenapa ayam mati padahal banyak makanan padi,’’ urainya.
IAD Dikukuhkan
Peduli dan bermaksud memberikan dukungan terhadap pembangunan Kota Dumai ke depan, sejumlah tokoh dan figur kelahiran Dumai sepakat menyatukan diri. Mereka membentuk wadah Ikatan Anak Dumai (IAD) untuk menghimpun potensi dari anak-anak Dumai yang sudah bertebaran di luar daerah.
‘’Awalnya dari kunpul-kumpul alumni salah satu SMP di Kota Dumai. Kemudian berkembang menjadi pertemuan yang terorganisir. Dari beberapa kali pertemuan muncul ide untuk membentuk wadah,’’ ujar Ketua Umum IAD Capt Elwin Manthovani MMar.
Elwin Manthovani didampingi Ketua I Ir Drs Baka Meinof menjelaskan, IAD dibentuk Agustus lalu di Jakarta. Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 600 orang itu, IAD resmi dibentuk. Sebagian besar anggota dan pengurus IAD berada di Jakarta dan daerah lainnya.
‘’Anak Dumai yang sekarang berada di luar Dumai sudah banyak yang menduduki posisi penting dalam pemerintahan, baik dalam birokrat maupun posisi lain di negeri ini. Potensi ini, jika dihimpun maka menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangun Kota Dumai,’’ ujar Elwin.
Disebutkannya, setelah dibentuk di Jakarta, di sejumlah daerah lainnya pun dibentuk IAD. Selain di Jakarta, dewasa ini sudah terbentuk IAD di Pekanbaru, Bengkalis, Batam, Padang, Medan, dan daerah lainnya.
Pengurus IAD periode 2010-2013 yang dikukuhkan Ketua DPRD, adalah Ketua Umum Capt Elwin Manthoni MMAR, Ketua I Ir Drs Baka Meinof, Ketua II Asnida Hutapea, Sekretaris Sahala P Simanjuntak, Floren Rahmi Anggreini, Erwin dan Rivai. Bendahara Denawati SE, Alfrianty ST, dan Dali Mulkana SE.(zar/rafr)
http://riaupos.co.id/news/2010/11/iad-jakarta-diminta-perjuangkan-dbh/