Keprihatinan Pembangunan Proyek Air Bersih Dumai
LSM: Apa Perlu Perencanaan Ulang?
Tribun Pekanbaru - Jumat, 4 Februari 2011 20:45 WIB
DUMAI, TRIBUN - Persoalan pembangunan air bersih Kota Dumai yang tak kunjung selesai menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Apalagi perkembangan pembangunannya saat ini belum terlihat arahnya apalagi dirasakan warga.
Keperihatinan tersebut muncul tak hanya dari anggota masyarakat yang ada di Dumai saja, tapi juga datang dari warga Dumai yang ada di Pekanbaru. Seperti yang disampaikan oleh Pembina Ikatan Anak Dumai, Syahril Abu Bakar, Jumat (4/2). Ia menilai keperihatinan tersebut muncul juga di dalamnya menyangkut kinerja perusahaan yang menangani persoalan tersebut.
"Kemarin kita melihat Pemko Dumai akan melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Sampai sejauh ini proses pembangunan.tersebut tampaknya belum menunjukan peningkatan," katanya.
Sebelumnya Pemko Dumai akan melakukan peninjauan terhadap pekerjaan PT Nindia Karya yang membangunan inprastruktur pengolahan air. Terutama terhadap kesiapan bangunan yang sudah dilakukan. Sebab Pemko tak mau menanggung resiko atas kesalahan yang dilakukan perusahaan seperti kejadiaan ledakan pipa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Menilai kondisi itu atas kinerja yang sudah dilakukan terhadap kebutuhan masyarakat yang sudah bertahun-tahun, ia menyarankan sebaiknya penilaian yang dilakukan Pemko Dumai terkait perusahaan yang melakukan pengerjaan tersebut dievaluasi sejauh mana yang telah diselesaikan.
Armen, Ketua LSM Social Civil Society (SCS) di Dumai yang juga, salah satu pemerhati lingkungan Dumai menyebutkan kesimpulan Pemko untuk melanjutkan pelaksanan proyek air minum ini 2011 dengan nilai anggaran Rp 217 miliar membohongi masyarakat Dumai.
Pasalnya, Pemko belum melaksanakan evaluasi kinerja dan audit anggaran seperti yang dijanjikannya.
Namun proyek terus dilanjutkan. Harusnya Pemko melakukan peninjauan ulang perencanaan awal yang tidak diketahui prosedur dan tahapannya termasuk penggunaan sumber bahan baku air sungai Dumai. "Pemko harusnya cermat dalam memandang kelanjutan proyek air minum ini. Tentu melihat dulu perencanaan awalnya atau perlu dilakukan perencanaan ulang. Termasuk kelayakan pemanfaatan sumber air baku dari Sungai Dumai," katanya.
Menurutnya perencanaan untuk melanjutkan proyek tersebut dinilainya belum matang. Sehingga dikhawatirkan perjalanan mengucurnya air minum ini ke rumah warga akan menemui kendala di pertengahan jalan nantinya. (ibl)
Keperihatinan tersebut muncul tak hanya dari anggota masyarakat yang ada di Dumai saja, tapi juga datang dari warga Dumai yang ada di Pekanbaru. Seperti yang disampaikan oleh Pembina Ikatan Anak Dumai, Syahril Abu Bakar, Jumat (4/2). Ia menilai keperihatinan tersebut muncul juga di dalamnya menyangkut kinerja perusahaan yang menangani persoalan tersebut.
"Kemarin kita melihat Pemko Dumai akan melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Sampai sejauh ini proses pembangunan.tersebut tampaknya belum menunjukan peningkatan," katanya.
Sebelumnya Pemko Dumai akan melakukan peninjauan terhadap pekerjaan PT Nindia Karya yang membangunan inprastruktur pengolahan air. Terutama terhadap kesiapan bangunan yang sudah dilakukan. Sebab Pemko tak mau menanggung resiko atas kesalahan yang dilakukan perusahaan seperti kejadiaan ledakan pipa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Menilai kondisi itu atas kinerja yang sudah dilakukan terhadap kebutuhan masyarakat yang sudah bertahun-tahun, ia menyarankan sebaiknya penilaian yang dilakukan Pemko Dumai terkait perusahaan yang melakukan pengerjaan tersebut dievaluasi sejauh mana yang telah diselesaikan.
Armen, Ketua LSM Social Civil Society (SCS) di Dumai yang juga, salah satu pemerhati lingkungan Dumai menyebutkan kesimpulan Pemko untuk melanjutkan pelaksanan proyek air minum ini 2011 dengan nilai anggaran Rp 217 miliar membohongi masyarakat Dumai.
Pasalnya, Pemko belum melaksanakan evaluasi kinerja dan audit anggaran seperti yang dijanjikannya.
Namun proyek terus dilanjutkan. Harusnya Pemko melakukan peninjauan ulang perencanaan awal yang tidak diketahui prosedur dan tahapannya termasuk penggunaan sumber bahan baku air sungai Dumai. "Pemko harusnya cermat dalam memandang kelanjutan proyek air minum ini. Tentu melihat dulu perencanaan awalnya atau perlu dilakukan perencanaan ulang. Termasuk kelayakan pemanfaatan sumber air baku dari Sungai Dumai," katanya.
Menurutnya perencanaan untuk melanjutkan proyek tersebut dinilainya belum matang. Sehingga dikhawatirkan perjalanan mengucurnya air minum ini ke rumah warga akan menemui kendala di pertengahan jalan nantinya. (ibl)
Penulis : MohIqbal
Editor : zulharman
Sumber : Tribun Pekanbaru